I
Me is what my think and i can if i think i can
Kamis, Agustus 12, 2010
Aku dan Puasaku
Lunglai tubuhku kala itu, saat dimana aku harus terbangun dan tersadar dari ketidakberdayaanku dihimpit dgn berbagai perasaan tak berharga yg hanya tinggal mengitung detik-detik menghempas dan meledakkan raga dan roh ini ketempat yg penuh kehinaan dimana tak seorangpun sanggup menjadi penyelamat bagi diriku. Saat dimana aku harus berjuang keras untuk memahami setiap detil kejadian yg sarat dgn makna yg tak mampu ku pahami dgn keterbatasan logika yg ku miliki. Saat dimana Engkau tancapkan hati nurani yg khusuk dlm mencintai-Mu lebih dari apa yg ku miliki di alam semesta raya-Mu. Saat dimana aku harus yakin bahwa Engkau akan selalu menolongku meski aku selalu ragu dan tertipu dgn dunia-Mu yg menakutkan bagiku bagi raga dan jiwa yg selalu nampak asing dan berbeda
Dan sungguh berbeda ketika kurebahkan raga ini diantara dua raga kedua anakku diranjang kamarku disiang itu....anak perempuanku yg kala itu berada disisi kananku dan bersiap hendak memejamkan matanya untuk kemudian terlelap di tidur siangnya ''nafas mimi harum'' sambil mendekat anak perempuanku terus menerus menbau hembusan nafasku dan secepat kilat anak perempuanku mencium pipiku dan berkata ''mimi aku bobog dulu'' tanpa kata (tanda setuju) kubalikan ragaku kesebelah kiri dimana raga anak laki2ku membaringankan raganya spontan dia menengadahkan tangannya isyarat minta dibimbing mengucap do'a sebelum tidur. Limabelas menit kemudian kedua anakku sudah terlelap di tidur siang mereka.
Mulailah ku berlogika siapa anak perempuanku limabelas menit yg lalu??...yg disertai getaran memilukan hatiku
ALLOH Engkaukah itu yg berbicara padaku melalui anak perempuanku dan membenarkan puasa daudku selama ini yg mengharap keridhoan dari Mu supaya aku kelak mendapat ijin-Mu memberkahi kedua anakku diusia dewasa mereka
Beberapa hari kemudian disaat yg hampir mirip (setelah kedua anakku terlelap ditidur siang mereka) sejurus kemudian kurasakan rasa manis dilidahku ini melebihi rasa manisnya madu terus ku kecap2 tapi sayang hanya beberapa detik saja ku merasakannya
Subekhanallah beginikah rasa manis disurga,...gumamku dlm hati
Berminggu2 ku renungi kejadian itu sehingga menbuatku benar2 yakin bahwa ibadah puasa adalah untuk ALLOH dan laparnya orang puasa mampu menajamkan mata hati seorang hamba huwallahu'allam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar